Minggu, 18 Oktober 2009

Dari Gubernur ke Mendagri

Sebagai warga JawaTengah, saya bersyukur dan bangga atas terpilihnya Bp.H Mardiyanto Gubernur Jawa Tengah menjadi Mendagri menggantikan Bp.M.Ma’ruf yang tidak bisa melanjutkan tugasnya sebagai Mendagri karena beliau sakit. Selamat menunaikan tugas baru, dan semoga bapak bisa melaksanakan tugas dan amanah ini dengan baik. Juga kepada Wagub Bp.Ali Mufiz yang akan menjadi pengendali Jateng ini, semoga Propinsi Jateng ini semakin maju,makmur,kondusif, aman dan tentram di bawah kepemimpinan bapak yang tidak kalah sejuknya.

Keputusan presiden ini semakin membenarkan opini yang berkembang. Bahwa Jawa Tengah biasanya menjadi barometer kepemimpinan Nasional. Siapapun yang menjadi pemimpin di Jateng, entah Gubernur, Pangdam, atau Kapolda, kesempatan menuju ke Istana semakin besar. Tergantung bagaimana kinerja selama memimpin Jateng ini. Sehingga bisa dikatakan bahwa Jateng ini kawah Candradimuka nya calon-calon pemimpin bangsa kita. Tidak perlu saya sebut satu persatu, siapa saja yang pernah memimpin Jateng ini yang akhirnya menjadi pemimpin yang lebih tinggi. Sangat banyak.

Dalam hal ini apa yang mesti kita sikapi ? Sebentar lagi kita akan menghadapi pemilihan Gubernur Jawa Tengah pada tahun 2008. Pilihlah Gubernur yang baik, serta diprediksi mampu menjadi pemimpin yang lebih tinggi. Berpikirlah secara Long Therm ( Jangka Panjang ) jangan Short Therm ( Jangka Pendek ). Pilihlah Calon Gubernur yang berkualitas, yang akan menaikkan gengsi warga JawaTengah. Jangan asal pilih, atau terjerat emosi sesaat. Apalagi dipengaruhi oleh money politik. Jangan beli kucing dalam karung. Belilah kucing yang jelas. Pilih kucing rumah yang manis, atau kucing Persia yang manja. Jangan terjebak KUCING GARONG. Yang akan menggarong harta masyarakat.

Saat ini semua Calon Gubernur pasti bermuka manis. Baik-baik sama rakyat, serta sok akrab. Karena itu bagian dari strategi. Dan itu sah-sah saja. Tetapi kita jangan terjebak oleh kenikmatan serta rayuan sesaat. Yang akhirnya akan menyesal selamanya. Karena 5 tahun lagi kesalahan itu baru bisa di koreksi lewat Pil Gub yang akan datang.

Sekali lagi, berpikirlah untuk jangka panjang. Pilihlah Gubernur yang benar-benar berkualitas. Karena hanya Gubernur yang bisa kita pilih. Sedangkan Kapolda atau Pangdam kita tidak punya kesempatan memilih. Karena memang begitu peraturannya….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar