Selasa, 11 Agustus 2009

Lalu Lintas Kota Semarang Makin Semrawut

Lalu Lintas Kota Semarang Makin Semrawut


Tulisan ini pernah dimuat di kolom Surat Pembaca Suara Merdeka pada bulan Juli 2009. Dan sampai dengan saat ini kondisi lalu lintas masih tetap semrawut. Meskipun pada bulan Agustus 2009 sudah beberapa kali disorot oleh wartawan Suara Merdeka serta dimuat dalam berita harian.
Adakah teman - teman yang ingin memberikan tanggapan ?

Semakin hari lalu lintas di Semarang semakin semrawut. Jumlah kendaraan roda dua maupun roda empat semakin bertambah, tidak diimbangi dengan system berkendaraan yang baik dan aman bagi sesama pengguna jalan.

Kendaraan roda empat yang berjalan lambat dengan seenaknya mengambil sisi kanan. Yang berjalan di sebelah kiri mesti waspada mengingat angkutan kota minibus maupun angkot seenaknya berhenti mendadak. Sepeda motorpun sering main zig zak di kanan jalan. Sehingga memperlihatkan betapa lalu lintas di jalan – jalan kota Semarang tidak rapi dan tidak aman .

Kalau ada kendaraan yang dari belokan meminta jalan, kendaraan yang lurus tidak memberi kesempatan terhadap kendaraan yang belok itu. Bahkan cenderung tancap gas untuk mendahului yang akan belok. Terhadap pejalan kaki yang akan menyeberang jalanpun masih belum ada penghargaan yang layak. Masih banyak yang tidak memberi kesempatan kepada penyeberang jalan untuk menyeberang terlebih dahulu. Bahkan cenderung mempercepat laju kendaraannya agar yang mau menyeberang lama menunggu.

Kebiasaan berlalu lintas yang baik sebenarnya merupakan cermin dari budaya masyarakat yang tinggal. Dibutuhkan kesadaran semua pihak untuk menciptakan hal itu. Sudah seyogyanya kita ciptakan Semarang ini aman dan nyaman dalam berlalu lintas. Hormatilah pejalan kaki yang sedang menyeberang jalan. Berilah kesempatan untuk menyeberang terlebih dahulu. Mobil yang berjalan lambat serta sepeda motor sebaiknya mengambil lajur kiri. Sedangkan lajur kanan biar dipergunakan untuk kendaraan beroda empat yang berjalan cepat.

Semoga segera terwujud harapan ini, dengan kesadaran semua lapisan masyarakat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar