Jumat, 14 Agustus 2009

Tahu Pong dan Bola Pingpong

Tahu Pong dan Bola Pingpong ( Motivasi )


Ide tulisan ini saya dapatkan dari sebuah email di kantor saya. Kemudian saya kembangkan menjadi sebuah ringkasan yang mudah untuk di pahami dengan bahasa keseharian. Mudah - mudahan bermanfaat bagi kita semua. Mohon tanggapan dari pembaca.



Bola Ping Pong pasti berbeda dengan Tahu Pong. Semua orang tahu bahwa tahu pong bisa dimakan, sedangkan bola ping pong tidak bisa dimakan..Karena tahu pong itu makanan sedangkan bola ping pong itu bukan makanan.

Yang mau kita soroti disini adalah perbedaan ketika kedua benda itu dilemparkan. Jika tahu pong dilempar ke lantai maka tahu itu akan berubah menjadi tahu gejrot, hancur dan berantakan. Semakin kuat tahu itu dilempar, semakin hancur tahu itu bentuknya.

Sedangkan bola ping pong jika dilemparkan ke lantai , bola itu akan memantul kembali. Semakin kuat bola ping pong dilempar kelantai, semakin tinggi daya pantulan baliknya.

Dalam hidup ini, kita kadang bertemu dengan seseorang yang bermental tahu pong. Ketika ditimpa kesulitan dan kegagalan hidup, ia hancur berantakan dan tidak sanggup balik kembali.

Ia berubah jadi tahu gejrot yang tenggelam dalam kekecewaan hidup dan meratapi nasib sial hidupnya.

Sebaliknya, kita kagum dan heran terhadap segelintir orang yang hidup bagaikan bola ping pong. Ketika orang itu dihempas oleh tekanan dan kegagalan hidup, mereka justru mampu berbalik kembali.

Dalam hidup ini, kita kadang bertemu dengan seseorang yang bermental tahu pong. Ketika ditimpa kesulitan dan kegagalan hidup, ia hancur berantakan dan tidak sanggup balik kembali.

Ia berubah jadi tahu gejrot yang tenggelam dalam kekecewaan hidup dan meratapi nasib sial hidupnya.

Sebaliknya, kita kagum dan heran terhadap segelintir orang yang hidup bagaikan bola ping pong. Ketika orang itu dihempas oleh tekanan dan kegagalan hidup, mereka justru mampu berbalik kembali.

Bola ping pong memiliki kemampuan “ bounce back “. Inilah yang kita sebut dengan semangat tahan banting. Semangat tahan banting adalah kemampuan untuk pulih kembali dari kegagalan, kekecewaan dan tantangan kehidupan. Kemampuan untuk menang atas tekanan dan stres; kemampuan untuk merubah hal yang tidak baik menjadi positif dan berharga dalam hidupnya.Dalam bahasa asingnya “ determinasi “. Kemampuan daya tahan terhadap sebuah tekanan akan tercermin dari sikapnya ketika menghadapi tekanan itu. Semakin kuat menghadapi tekanan dan kesulitan itu, berarti daya determinasi orang itu semakin baik.

Banyak orang tua keliru dalam mendidik anak. Yuitu dengan segala usaha melindungi anaknya dari infiltrasi racun budaya dan hanya memberikan dunia yang aman. Sebenarnya dibalik sikap itu, tersembunyi sikap yang terus menerus mempersalahkan dunia sekitarnya. Cara seperti ini tidak menolong. Sebab semua studi ilmiah menyatakan bahwa setiap anak akan menghadapi tantangan didalam hidup mereka. Dengan hanya memberikan suatu “ safe environment “, sebenarnya orang tua telah merebut hak anak untuk memiliki semangat tahan banting yang ditimbulkan dari hasil pengalaman mereka menghadapi tantangan dan perlawananan dalam hidup ini.

Orang yang bermental tahu pong adalah orang yang selalu menyalahkan dunia sekitarnya, ketika ia menghadapi tantangan dan kegagalan hidup. Orang yang akhirnya menjadi tahu gejrot adalah orang yang selalu berpikir ia harus mendapatkan segala yang baik dan diperlakukan baik dalam hidup ini.

Sebab ia dari kecil telah dirusak oleh didikan orang tua yang keliru yang tidak melatih semangat tahan banting. Untuk memiliki semangat tahan banting, adalah ketika ada tantangan dan kegagalan terjadi, jangan lihat itu sebagai hal yang fatal, tetapi belajarlah dari kesalahan. Mungkin sebenarnya anda tidak gagal, namun anda merasa gagal karena anda menaruh suatu ekspektasi yang tidak realistis.

Jangan pernah takut pada kegagalan, sebab yang membuat orang tidak bisa bangkit kembali adalah anggapan bahwa ia tidak boleh pernah gagal dalam hidup ini. Orang yang memiliki semangat tahan banting adalah orang yang sudah duga kegagalan bisa datang suatu ketika , dan orang itu sudah siap menghadapi kegegalan.

Kemampuan untuk menyelesaikan problema dan pengambilan keputusan yang benar adalah komponen yang penting dalam hidup mereka yang memiliki semangat bola ping pong.

Orang tua sering berpikir anaknya masih kecil untuk membuat keputusan, akhirnya segala sesuatu diselesaikan oleh orang tua.

Nampaknya baik sebab sangat praktis dan efisien, tetapi efeknya dikemudian hari, anak itu kurang memiliki semangat juang dan tahan banting, anda perlu belajar dan melatihlah anak kita. mendefinisikan problem dengan jelas, memikirkan segala aspek langkah-langkah yang bisa ditempuh dan segala konsekuensi yang mungkin timbul, sebelum mengambil keputusan dan jadilah bola ping pong yang tahan banting dalam hidup ini.



2 komentar:

  1. Tulisan yang inspiratif, Mas Handoko. Saya senang bisa menemukannya di blog Anda ini. Moga rekan-rekan FPSP lainnya segera ngeblog pula. salam dari Wonogiri.

    BalasHapus
  2. oya ? Pak Bambang Hariyanto ? yang pelopor EI ? wah senang banget saya bisa bertemu dengan panjengan. Tokoh senior yang hanya bisa saya baca dan dengar saja.
    Beberapa kali saya masuk ke Blok EI. Membaca riwayat EI dan beberapa tokoh yang lain...
    hebat dan saya perlu belajar banyak dengan Pak Bambang yang sangat mendunia.. salam EI ya Pak. Sukses selalu !!!

    BalasHapus